Cikarang, 20 Desember 2021
Di kota yang penuh dengan hiruk pikuk kehidupan.
Dia berjalan sendiri, terkadang tak tentu arah.
Sering kali hilang arah dan tenggelam ditengah kegelapan.
Berharap menemukan secercah cahaya untuk menerangi langkahnya.
Berharap menemukan sedikit udara sejuk dan langit yang biru.
Di setiap waktunya tak henti untuk terus bercerita kepadaNya si maha baik, dan tak hentinya bertanya.
Tentang makna hidup dan rasa yang diciptakan olehNya.
Dengan lugunya dia selalu menganggap semua "baik".
Padahal tidak semua itu "baik".
Setelah banyak jalan yang ia lalui, kini ia pun sadar.
Sadar untuk tidak percaya lagi kepada semua makhluk yang ada di bumi.
Karena pada akhirnya pun kita akan kembali menjadi asing di bumi dan berpulang kepadaNya seorang diri.
"Terimakasih, maaf terlalu banyak mengecewakan" ucapnya sebelum pamit meninggalkan tempat kelahiran.
Teruslah berjalan, karena semesta mengiringi langkahnya.
Komentar
Posting Komentar